Akasia (Acacia mangium)
Akasia (Acacia mangium)
a. Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Mimosoideae)
Genus : Acacia
Spesies : Acacia mangium
b. Nama Daerah
Mangium
c. Penyebaran dan Tempat Tumbuh
Menyebar alami di Queensland utara Australia , Papua New Guinea hingga propinsi Papua dan Maluku. Cepat tumbuh, pohon berumur pendek (30-50 tahun), beradaptasi terhadap tanam asam
(pH 4.5-6.5) di dataran rendah tropis yang le mbab. Tidak toleran terhadap musim dingin dan naungan. Tumbuh baik pada tanah subur yang baik drainasenya tetapi tahan terhadap tanah yang tidak subur dan jelek drainasenya. Pohon muda mudah terbakar. Dapat menjadi gulma pada kondisi tertentu
d. Habitus
Pohon selalu hijau, tinggi hingga 30 m. Bebas ca- bang dapat lebih dari setengah tinggi pohon; kadang-kadang silindris pada batang bawah dan diameter jarang lebih dari 50 cm. Kulit kasar dan beralur, berwarna abu-abu atau coklat. Ranting kecil seperti sayap. Daun besar, panjangnya men- capai 25 cm, lebar 3-10 cm, hijau gelap dengan empat urat longitudinal (tiga pada A. auriculifor- mis); daun majemuk ketika bibit. Bunga berganda, putih atau kekuningan, dalam rangkaian yang panjangnya 10 cm, tunggal atau berpasangan di sudut daun pucuk.
e. Kegunaan
Penanaman di Asia terutama untuk pulp dan kertas. Pemanfaatan lain meliputi kayu bakar, kayu konstruksi dan mebel, kayu tiang, pengendali erosi, naungan dan perlindungan.Nilai lebih lain adalah kemampuan untuk ber- saingi dengan alang-alang (Imperata cylindrica).
f. Diskripsi buah dan benih
Buah: polong kering merekah yang melingkar ketika masak, agak keras, panjang 7-8 cm, lebar 3-5 mm.
Benih: hitam mengkilat, lonjong, 3-5 x 2-3 mm, dengan ari (funicle ) kuning cerah atau oranye yang terkait di benih. Terdapat 66,000-120,000 benih/kg.
g. Pembungaan dan pembuahan
Musim berbunga berbeda menurut sebaran alami dan lokasi tanam. Di Australia berbunga Pebruari- Mei, dan benih masak bulan Oktober-Desember. Di Indonesia buah masak bulan Juli, di Papua New Guinea pada akhir September.
Sebagai pohon eksotik, siklus pembungaan tidak teratur dan pembungaan ini dapat sepanjang ta- hun; tetapi, puncak pembungaan terlihat jelas. Puncak tersebut dilaporkan terjadi bulan Juli di Semenanjung Malaysia, Januari di Sabah, Okto- ber – Nopember di Taiwan dan September di Thailand. Di Tanzania buah masak di panen bulan Juni-Juli. Berbunga setelah sebelum daun mekar dan benih dapat dipanen 24 bulan setelah penanaman. Jenis ini umumnya kawin silang; dan diserbuki oleh serangga.
h. Penen buah
Diunduh dari pohon atau dikumpulkan di tanah.
i. Penanganan dan pemrosesan buah dan benih
Polong hendaknya diproses sedini mungkin sete- lah panen. Polong dan benih hendaknya tidak ter- lalu lama dijemur, suhu lebih dari 43°C dapat mengurangi viabilitas. Ekstraksi dengan pengiri- kan dan penampian seperti yang dijelaskan oleh Doran et al. (1983) yang cocok untuk jenis ini. Ari dapat dibuang dengan menggosok benih di atas ayakan.
j. Penyimpanan dan viabilitas
Benih berwatak ortodoks dan dapat dipertahankan viabilitasnya beberapa tahun dalam wadah kedap di ruang gelap yang sejuk. Kadar air selama peny- impanan disarankan 5-7 %.
k. Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Benih masak dicelup dalam air yang sedang men- didih selama 30 detik kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam; sebagai alternatif benih dapat diskarifikasi. Daya kecambah tinggi (75-90%) setelah mendapat perlakuan yang tepat.
l. Penaburan dan perkecambahan
Benih dapat ditabur di bedeng tabur, kotak ke- cambah (metoda kertas lembab) atau langsung di kantung plastik. Awang and Taylor (1994) menyajikan secara lengkap teknik persemaian. Pembiakan vegetatif dengan stek dan kultur jarin- gan sangat penting untuk jenis ini.